Pages

Jumat, 05 Agustus 2011

SARANA BERPIKIR ILMIAH

SARANA BERPIKIR ILMIAH
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya
A. Berpikir Ilmiah
Berpikir merupakan kegiatan akal untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Berpikir ilmiah adalah kegiatan akal yang menggabungkan induksi (cara berpikir umum-khusus) dan deduksi (cara berpikir khusus-umum).

B. Sarana Berpikir Ilmiah
Sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran. Sarana berpikir ilmiah ini merupakan bidang studi tersendiri. Dalam hal ini kita harus memperhatikan dua hal :
1. Sarana ilmiah bukan merupakan suatu ilmu, dalam pengertian bahwa sarana ilmiah itu merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah.

2. Tujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah adalah untuk memungkinkan kita menelaah ilmu secara baik.
Fungsi sarana berpikir ilmiah adalah membantu proses berpikir ilmiah. Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana berpikir ilmiah yaitu bahasa, logika, matematika, dan statistika. (http://www.perpustakaan-online.blogspot.com /2008/04/filsafat-ilmu.htm)

1. Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah. Definisi bahasa menurut Jujun Suparjan Suriasumantri menyebut bahasa sebagai serangkaian bunyi dan lambang yang membentuk makna. Jadi bahasa menekankan bunyi, lambang, sistematika, komunikasi, dan alat. Bahasa memiliki tujuh ciri sebagai berikut :
- Sistematis, yang berarti bahasa mempunyai pola atau aturan.
- Arbitrer (manasuka). Artinya, kata sebagai simbol berhubungan secara tidak logis dengan apa yang disimbolkannya.
- Ucapan/vokal. Bahasa berupa bunyi.
- Bahasa itu simbol. Kata sebagai simbol mengacu pada objeknya.
- Bahasa, selain mengacu pada suatu objek, juga mengacu pada dirinya sendiri. Artinya, bahasa dapat dipakai untuk menganalisis bahasa itu sendiri.
- Manusiawi, yakni bahasa hanya dimiliki oleh manusia.
- Bahasa itu komunikasi. Fungsi terpenting dari bahasa adalah menjadi alat komunikasi dan interaksi.

1.1. Ciri-Ciri Bahasa Ilmiah
Bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu :
- Informatif berarti bahwa bahasa ilmiah mengungkapan informasi atau pengetahuan.
- Reproduktif adalah bahwa pembicara atau penulis menyampaikan informasi yang sama dengan informasi yang diterima oleh pendengar atau pembacanya.
- Antiseptik berarti bahwa bahasa ilmiah itu objektif dan tidak memuat unsur emotif.

1.2. Kelemahan Bahasa
Kelemahan bahasa dalam menghambat komunikasi ilmiah yaitu :
- Bahasa mempunyai multifungsi (ekspresif, konatif, representasional, informatif, deskriptif, simbolik, emotif, afektif) yang sukar untuk dipisah-pisahkan. Akibatnya, sukar untuk membuang faktor emotif dan afektifnya
- Kata-kata mengandung makna tidak seluruhnya jelas dan eksak.
- Bahasa sering kali bersifat sirkular (berputar-putar).
Bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah mempunyai fungsi-fungsi yang sangat bermanfaat bagi aktivitas-aktivitas ilmiah. Kelemahan-kelemahan bahasa ini barangkali akan ditutupi oleh kelebihan-kelebihan dari dua sarana berpikir ilmiah lainnya, yaitu matematika dan statistika.

2. Matematika
Matematika memiliki struktur dengan keterkaitan yang kuat dan jelas satu dengan lainnya serta berpola pikir yang bersifat deduktif dan konsisten. Matematika merupakan alat yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi melalui abstraksi, idealisasi, atau generalisasi untuk suatu studi ataupun pemecahan masalah. Mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa matematika justru lebih praktis, sistematis, dan efisien.
Peranan matematika sebagai sarana berpikir ilmiah adalah dapat diperoleh kemampuan-kemampuan meliputi : menggunakan algoritma, melakukan manipulasi secara matematika, mengorganisasikan data,  memanfatkan simbol, tabel, grafik, dan membuatnya,  mengenal dan menemukan pola,  menarik kesimpulan, membuat kalimat atau model matematika, membuat interpretasi bangun geometri, memahami pengukuran dan satuanya, menggunakan alat hitung dan alat bantu lainya dalam matematika, seperti tabel matematika, kalkulator, dan komputer.

2.1. Kelebihan Dan Kekurangan Matematika
Adapun kelebihan matematika antara lain sebagai berikut :
- Tidak memiliki unsur emotif
- Bahasa matematika sangat universal
Adapun kelemahan dari matematika adalah bahwa matematika tidak mengandung bahasa emosional (tidak mengandung estetika) artinya bahwa matematika penuh dengan simbol yang bersifat artifersial dan berlaku dimana saja.

3. Statistika
Statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif. Statistika memberikan cara untuk dapat menarik kesimpulan yang bersifat umum dengan jalan mengamati hanya sebagian dari populasi yang bersangkutan. Statistika mampu memberikan secara kuantitatif tingkat ketelitian dari kesimpulan yang ditarik tersebut, jika makin besar contoh yang diambil maka makin tinggi tingkat ketelitian tersebut dan sebaliknya.


4. Logika

Logika adalah sarana untuk berpikir sistematik, valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Logika adalah sebuah metode dan prinsip-prinsip yang dapat memisahkan secara tegas antara penalaran yang logis (berpikir sesuai aturan berpikir) dengan penalaran yang tidak logis.
Logika dapat di sistemisasi dalam beberapa golongan:
- Menurut Kualitas dibagi dua, yakni Logika Naturalis (kecakapan berlogika berdasarkan kemampuan akal bawaan manusia) dan Logika Artifisialis (logika ilmiah) yang bertugas membantu Logika Naturalis dalam menunjukkan jalan pemikiran agar lebih mudah dicerna, lebih teliti, dan lebih efisien.
- Menurut Metode dibagi dua yakni Logika Tradisional yakni logika yang mengikuti aristotelian dan Logika Modern
- Menurut Objek dibagi dua yakni Logika Formal (deduktif dan induktif) dan Logika Material.

C. Hubungan Antara Sarana Ilmiah Bahasa, Logika, Matematika Dan Statistika

Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain. Ditinjau dari pola berpikirnya, maka ilmu adalah gabungan berpikir deduktif dan berpikir induktif. Penalaran ilmiah menyandarkan diri kepada proses logika deduktif dan logika induktif. Matematika mempunyai peranan yang penting dalam berpikir deduktif, sedangkan statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif. Jadi keempat sarana ilmiah ini saling berhubungan erat satu sama lain.

0 komentar:

Posting Komentar