Pages

Kamis, 15 September 2011

Struktur Aljabar

Soal-soal Struktur Aljabar dan Penyelesaian 
1. Tugas 1 Download
2. Tugas 2 Download
3. Tugas 3 Download

UAS Desain Pembelajaran Matematika

Ujian Akhir Semester Genap Th. 2010/2011
Matakuliah Desain Pembelajaran Matematika
Program Studi Pendidikan Matematika
Program Pascasarjana Unsri
Dosen Penguji :  Dr. Rusdy A. Siroj



Oleh : Malalina (20102512008)

A.   Guru yang profesional merupakan salah satu komponen dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas baik.
1.   Salah satu ciri guru yang profesional itu adalah menguasai bidang pedagogi. Jelaskan hubungan antara penguasaan bidang pedagogi  dan mata kuliah Desain Pembelajaran Matematika (penjelasan disertai dengan contoh)
JAWAB :
Kompetensi pedagogi yaitu kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik. Pemahaman tentang peserta didik meliputi pemahaman tentang

TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME

TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
 
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

1.        PENGERTIAN DAN TUJUAN KONSTRUKTIVISME
Menurut faham konstruktivis pengetahuan merupakan konstruksi (bentukan) dari orang yang mengenal sesuatu (skemata). Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif di mana terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema (jamak: skemata) yang baru.  Seseorang yang belajar itu berarti membentuk pengertian atau pengetahuan secara aktif dan terus-menerus (Suparno, 1997).

TEORI HIRARKI BELAJAR DARI ROBERT M. GAGNE dan TEORI BELAJAR BERMAKNA MENURUT DAVID P. AUSUBEL

TEORI HIRARKI BELAJAR DARI ROBERT M. GAGNE

Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A. BELAJAR
Menurut Gagne dalam Warsita mendefinisikan belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus oleh proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh dua faktor dari luar diri dan faktor dalam diri dan keduanya saling berinteraksi. belajar memberi kontribusi terhadap adaptasi yang diperlukan untuk mengembangkan proses logis, sehingga perkembangan tingkah laku (behavior) adalah hasil efek dari belajar yang kumulatif serta belajar itu bukan proses tunggal.

MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN MATEMATIKA


MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A.      PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN
Joyce dan Weil 1986: 14-15, (dalam Shidiq, 2009) mengemukakan bahwa setiap model belajar mengajar atau model pembelajaran harus memiliki empat unsur berikut.
1.    Sintak (syntax) yang merupakan fase-fase (phasing) dari model yang menjelaskan model tersebut dalam pelaksanaannya secara nyata. Contohnya, bagaimana kegiatan pendahuluan pada proses pembelajaran dilakukan? Apa yang akan terjadi berikutnya?

TAHAP-TAHAP BELAJAR DARI JEROME BRUNER dan TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF DARI JEAN PIAGET

TAHAP-TAHAP BELAJAR DARI JEROME BRUNER

 Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A.      TEORI BELAJAR BRUNER
Jerome Bruner dilahirkan dalam tahun 1915. Jerome Bruner, seorang ahli psikologi yang terkenal telah banyak menyumbang dalam penulisan teori pembelajaran, proses pengajaran dan falsafah pendidikan.
Bruner membagi dunia anak kedalam tahap yang berurutan, yaitu :

PROBLEMATIKA PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DITINJAU DARI LANDASAN FILSAFAT PENDIDIKAN


PROBLEMATIKA PELAKSANAAN
SERTIFIKASI GURU DITINJAU DARI LANDASAN FILSAFAT PENDIDIKAN


I. PENDAHULUAN
Sejak tahun 2007, sertifikasi guru melalui portofolio mulai dilaksanakan di Indonesia. Tidak tebatas, apakah guru tersebut adalah berstatus guru swasta, atau Pegawai Negeri Sipil (PNS), apakah Guru Tidak Tetap (GTT) ataupun Guru Tetap (GT), semua guru berhak dan memiliki kesempatan yang sama asalkan sesuai dengan yang disyaratkan.

Ujian Tengah Semester Landasan dan Problematika Pendidikan


Soal Ujian Tengah Semester Ganjil Th. 2010/2011
Matakuliah Landasan dan Problema Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Program Pascasarjana Unsri
=========================================                              

Dosen Penguji: 1. Prof. Dr. H. M. Djahir Basir, M.Pd.
                          2. Dr. Rusdy A. Siroj


Soal:
Anda telah mengalami pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi selama bertahun-tahun.

1.    Renungkan kembali masa-masa itu dan tunjukkan bukti-bukti penerapan berbagai landasan pendidikan yang telah dibahas dalam perkuliahan. Tuliskan minimal dua bukti untuk setiap landasan pendidikan tersebut.

Landasan Sosial Budaya

LANDASAN SOSIAL BUDAYA
 
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari. Sosial mengacu kepada hubungan antarindividu, antarmasyarakat, dan individu dengan masyarakat. Budaya mengacu tentang apa yang dikerjakan dan cara menyerjakan serta bentuk yang diinginkan. Aspek sosial sangat berperan dalam proses pendidikan, tidak ada pendidikan yang tidak dimasuki unsur budaya. Materi yang dipelajari dan kegiatan-kegiatan

Landasan Psikologis Pendidikan


LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN
 
Oleh :
Malalina (20102512008)
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Jiwa itu sendiri adalah roh dalam keadaan mengendalikan jasmani yang dapat dipengaruhi oleh alam sekitar. Karena itu jiwa atau psikis dapat dikatakan inti dan kendali kehidupan manusia, yang berada dan melekat dalam manusia itu sendiri.

A.      PSIKOLOGI BELAJAR
Secara psikologis, belajar dapat didefinisikan sebagai “suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara sadar dari hasil interaksinya dengan lingkungan”

Landasan Historis Pendidikan


LANDASAN HISTORIS PENDIDIKAN
 
Oleh :
Malalina (20102512008)
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

Historis atau sejarah adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian atau kegiatan yang didasari oleh konsep–konsep tertentu. Sejarah penuh dengan informasi-informasi yang mengandung kejadian, model, konsep, teori praktek, moral, cita-cita bentuk dan sebagainya.
Landasan historis Pendidikan Nasional Indonesia merupakan pandangan ke masa lalu. Pandangan ini

Landasan Fisiologis Pendidikan

LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN

Oleh :
Malalina (20102512008)
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A.      DEFINISI
Landasan diartikan sebagai alas, dasar, atau tumpuan. Adapun istilah landasan sebagai dasar. Mengacu kepada pengertian tersebut, kita dapat memahami bahwa landasan adalah suatu alas atau dasar pijakan dari sesuatu hal suatu titik tumpu atau titik tolak dari sesuatu hal.
Filosofis, berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas suku kata philein/philos yang artinya cinta dan sophos/sophia yang artinya kebijaksanaan, hikmah, ilmu, kebenaran.
            Landasan filosofis pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersu

Landasan Ekonomi Pendidikan


LANDASAN EKONOMI PENDIDIKAN
 
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A.      PERAN EKONOMI DALAM PENDIDIKAN
Peran ekonomi secara makro berpengaruh dalam bidang pendidikan, yaitu :
a.    Cukup banyak orang kaya sudah mau secara sukarela menjadi bapak angkat agar anak-anak dari orang tua tidak mampu bisa bersekolah.
b.    Terlaksananya sistem ganda pendidikan. Sistem ganda pendidikan yaitu kerjasama antara sekolah dengan pihak usahawan dalam proses belajar mengajar.
c.    Munculnya sejumlah sekolah unggulan. Sekolah ini didirikan oleh orang-orang kaya atau kumpulan dari mereka.

Peran ekonomi secara mikro dalam pendidikan yaitu :
Tingkat kehidupan sekolah atau perguruan tinggi sangat ditentukan oleh kondisi ekonominya masing-masing. Sekolah atau perguruan tinggi yang kaya semua jenis pembiayaan dapat diberi dana sebagaimana mestinya sebaliknya sekolah atau perguruan tinggi yang miskin sangat sulit bergerak, menggaji guru atau dosen masih sulit apalagi membuat gedung atau membeli perlengkapan belajar yang canggih sangat tidak mungkin dilaksanakan.
Inti tujuan pendidikan ini adalah membentuk mental yang positif atau cinta terhadap prestasi, cara kerja dan hasil kerja yang sempurna. Tidak menolak pekerjaan kasar, menyadari akan kehidupan yang kurang beruntung dan mampu hidup dalam keadaan apapun.
Faktor utama yang mendukung pembangunan adalah pendidikan masyarakat. Teori human capital mengasumsikan bahwa pendidikan formal merupakan instrumen terpenting untuk menghasilkan masyarakat yang memiliki produktifitas yang tinggi. Menurut teori ini pertumbuhan dan pembangunan memiliki 2 syarat, yaitu :
1.  Adanya pemanfaatan teknologi tinggi secara efisien,
2. Adannya sumber daya manusia yang dapat memanfaatkan teknologi yang ada.

B.       FUNGSI PRODUKSI DALAM PENDIDIKAN
Fungsi produksi adalah hubungan antara output dengan input. Jadi suatu organisasi pendidikan dikatakan produktif kalau paling sedikit memiliki keseimbangan antara output dengan input. Fungsi produksi dalam pendidikan bersumber dari buku Thomas yaitu Fungsi produksi administrator, fungsi produksi psikologi, fungsi produksi ekonomi.

1.    Fungsi Produksi Administrator
            Fungsi produksi administrator adalahpengaturan biaya agar tidak merugikan lembaga ini adalah wewenang administrator, baik administrator terdepan, madya, maupun tertinggi.
Fungsi produksi administrator yang dipandang input adalah segala sesuatu yang menjadi wahana dan proses pendidikan. Input yang dimaksud adalah :
*    Prasarana dan sarana belajar, termasuk ruangan kelas.
*    Perlengkapan belajar, media, dan alat peraga baik di dalam kelas maupun di laboratorium, yang juga dihitung harganya dalam bentuk uang.
*    Buku-buku dan bentuk material lainnya seperti film, disket dan sebagainya.
*    Barang-barang habis pakai seperti zat-zat kimia di laboratorium, kapur, kertas, alat tulis.
*    Waktu guru bekerja dan personalia lainnya yang dipakai dalam memproses peserta didik.
Sementara itu yang dimaksud dengan Output dalam fungsi produksi ini adalah berbagai bentuk layanan dalam memproses peserta didik. Biaya input dibayar oleh lembaga, sedangkan biaya output akan dibayar oleh peserta didik. Output dan input keduanya dapat dihitung dengan uang. Lembaga pendidikan yang baik akan memungkinkan harga input sama atau lebih kecil daripada harga output.

2.    Fungsi Produksi psikologi
Input pada fungsi produksi ini adalah sama dengan input fungsi produksi administrator. Output fungsi produksi psikologi adalah semua hasil belajar siswa yang mencakup :
-   Peningkatan kepribadian                        
 -  Penambahan pengetahuan, ilmu dan teknologi
-   Pengarahan dan pembentukan sikap        
-   Penajaman pikiran
-   Penguatan kemauan                                 
-   Peningkatan keterampilan
-   Peningkatan estetika
Suatu lembaga pendidikan dipandang berhasil dari segi fungsi produksi psikologi, kalau harga inputnya sama atau lebih kecil daripada harga outputnya. Namun menghitung harga output pada fungsi produksi psikologi ini tidaklah mudah karena tidak mudah mengkuantitatifkan dan menguangkan aspek-aspek psikologi serta tidak ada variabel kontrol terhadap proses belajar mengajar dilembaga pendidikan.

3.    Fungsi Produksi Ekonomi
Input fungsi produksi ini adalah sebagai berikut :
*   Semua biaya pendidikan seperti pada input fungsi produksi administrator.
*   Semua uang yang dikeluarkan secara pribadi untuk keperluan pendidikan seperti uang saku, transportasi, membeli buku, alat-alat tulis dan sebagainya selama masa belajar atau kuliah.
*   Uang yang mungkin diperoleh lewat bekerja selama belajar atau kuliah, tetapi tidak didapat sebab waktu tersebut dipakai untuk belajar atau kuliah.
Sementara itu yang menjadi outputnya adalah tambahan penghasilan peserta didik kalau sudah tamat atau bekerja, manakala orang ini sudah bekerja sebelum belajar atau kuliah.
Sementara itu yang menjadi outputnya adalah tambahan penghasilan peserta didik kalau sudah tamat atau bekerja, manakala orang ini sudah bekerja sebelum belajar atau kuliah. Fungsi ini berhasil kalau harga inputnya sama atau lebih kecil daripada harga outputnya. Dinegara-negara berkembang untuk menghitung harga-harga pada fungsi produksi ekonomi tidaklah mudah.
Fungsi produksi ekonomi ini bertalian erat dengan marketing di dunia pendidikan. Menurut Kotler (1985) marketing adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengawasan yang memberikan perubahan nilai, dengan target pasar sebagai tujuan lembaga pendidikan. Marketing mencakup :
1.      Mendesain penawaran
2.      Menentukan kebutuhan atau keinginan pasar dalam hal ini calon peserta didik
3.      Menentukan harga efektif, mengadakan komunikasi, distribusi dan meningkatkan motivasi serta layanan.
Keuntungan marketing adalah misi pendidikan terselenggara secara lebih sukses, kepuasan masyarakat ditingkatkan, meningkatkan daya tarik terhadap petugas, peserta didik, dana, donatur dan sebagainya dan meningkatkan efisiensi kegiatan pemasaran.
Kelemahan marketing adalah kecenderungan lembaga pendidikan menjadi usaha dagang untuk mendapatkan keuntungan uang dan idealisme pendidikan cenderung diabaikan

C. EKONOMI PENDIDIKAN
Dunia pendidikan adalah lembaga yang berkewajiban mengembangkan individu manusia. Sebagai tempat pembinaan, pendidikan tidak memandang ekonomi sebagai pemeran utama seperti halnya bisnis. Ekonomi hanya sebagai pemegan peran yang cukup menentukan.
Ada hal lain yang lebih menentukan hidup matinya dan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan dibandingkan dengan ekonomi, yaitu dedikasi, keahlian, dan keterampilan pengelola dan guru-gurunya.
Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan adalah untuk menunjang kelancaran proses pendidikan. Bukan merupakan modal untuk dikembangkan, bukan untuk mendapatkan keuntungan. Dengan demikian kegunaan ekonomi dalam pendidikan terbatas dalam hal-hal berikut :
1.    Untuk membeli keperluan pendidikan yang tidak dapat dibuat sendiri atau bersama para siswa, orang tua, masyarakat, atau yang tidak bisa dipinjam dan ditemukan di lapangan, seperti prasarana, sarana, media, alat belajar/peraga, barang habis pakai, materi pelajaran.
2.    Membiayai segala perlengkapan gedung seperti air, listrik, telepon, televisi dan radio.
3.    Membayar jasa segala kegiatan pendidikan seperti pertemuan-pertemuan, perayaan-perayaan, panitia-panitia, darmawisata, pertemuan ilmiah dan sebagainya.
4.    Untuk materi pelajaran pendidikan ekonomi sederhana, agar bisa mengembangkan individu yang berperilaku ekonomi, seperti hidup hemat, bersikap efisien, memiliki keterampilan produktif, memiliki etos kerja, mengerti prinsip-prinsip ekonomi.
5.    Untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keamanan para personalia pendidikan.
6.    Meningkatkan motivasi kerja
7.    Membuat para personalia pendidikan lebih bergairah bekerja.

Sumber-sumber dana pendidikan meliputi :
1. Dari pemerintah dalam bentuk proyek pembangunan
2. Kerjasama dengan instansi lain, baik pemerintah maupun swasta
3. Membentuk pajak pendidikan.
4. Usaha lain seperti  mengadakan seni pentas keliling, membuat bazar dan sebagainya

Di dalam mengelola dan merencanakan sumber dana maka menurut jenisnya dana pendidikan terbagi atas :
1.    Dana rutin dan dana pembangunan dari pemerintah adalah dana yang dipakai untuk membiayai kegiatan rutin seperti gaji pendidikan pengabdian masyarakat, penelitian dan sebagainya.
2.    Dana pembangunan, adalah dana yang dipakai untuk membiayai pembangunan fisik diberbagai bidang artinya membangun prasarana dan sarana, alat belajar, media, dan kurikulum baru. Dana ini berasal dari pemerintah
3.    Dana bantuan masyarakat, termasuk SPP yang digunakan untuk membiayai hal-hal yang belum dibiayai oleh dana rutin dan pembangunan.
4.    Dana usaha lembaga sendiri yang penggunaanya sama dengan butir ke-3 di atas.

Ada tiga macam perencanaan biaya pendidikan yaitu sebagai berikut :
1.  Perencanaan sacara tradisional, yaitu merencanakan masing-masing pendidikan maka masing-masing pendidikan tersebut ditentukan biayanya.
2.  SP4, Pengaturan jenis-jenis kegiatan dalam pendidikan diatur dalam system, alokasi dana disusun berdasarkan realita, dan semua kegiatan ditujukan pada pencapaian target pendidikan.
3.  ZBB (Zero Base Budgeting), hanya diatur untuk satu tahun anggaran

Dalam pembentukan biaya pada setiap kegiatan haruslah memperhatikan: (Vizey, 1996).
1. Perubahan harga di pasar                               
2. perubahan jumlah barang yang diperlukan.    
3. Pertambahan jumlah siswa
4. Peningkatan standar pendidikan
5. Tingkat umur peserta didik .

D. EFFESIENSI DAN EFFEKTIVITAS DANA PENDIDIKAN
Yang dimaksud dengan efisiensi dalam menggunakan dana pendidikan adalah penggunaan dana yang harganya sesuai atau lebih kecil daripada produksi dan layanan pendidikan yang telah direncanakan. Sementara itu yang dimaksud dengan penggunaan dana pendidikan secara efektif adalah bila dengan dana tersebut tujuan pendidikan yang telah direncanakan bisa dicapai dengan relatif sempurna.
Pemerintah memandang perlu meningkatkan efisiensi pendidikan karena dana pendidikan sangat terbatas dan kedua, seperti halnya dengan departemen-departemen lain, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengalami banyak kebocoran dana. Untuk memanfaatkan dana yang sudah kecil ini secara optimal sangat diperlukan efisiensi dalam penggunaannya.
Menentukan tingkat efisiensi pendidikan dilakukan dengan :
1.    Penggunaan uang yang sudah dialokasikan untuk masing-masing kegiatan.
2.    Proses pada setiap kegiatan.
3.    Hasil masing-masing kegiatan.
Efektivitas biaya ialah upaya untuk mengetahui apakah sejumlah biaya tertentu dapat memberikan hasil pendidikan yang sudah ditentukan. Carpenter (1972) mengemukakan prinsip umum menilai efektivitas sebagai berikut :
1.   Menilai efektivitas adalah berkaitan dengan problem tujuan dan alat memproses input untuk menjadi output.
2.    Sistem yang dibandingkan harus sama, kecuali alat pemrosesnya.
3.   Mempertimbangkan semua output utama. Dalam pendidikan. Yang dikatakan output utama adalah jumlah siswa yang lulus.
4.    Korelasi diharapkan bersifat kausalitas. Yaitu korelasi antara cara memproses dengan output harus harus bersifat kausalitas.

Sumber :

Lisnawati, Cucu. Jurnal Pendidikan dan Budaya: Aspek Ekonomi dalam Pendidikan. Bandung. (online: http://educare.e-fkipunla.net/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=9, diakses tanggal 24 September 2010) 
Pidarta, Made.2007. Landasan Kependidikan: Stimulus Pendidikan bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Landasan Hukum Pendidikan


LANDASAN HUKUM PENDIDIKAN

Oleh :
Malalina (20102512008)
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A.      DEFENISI
Pendidikan suatu usaha sadar dalam rangka menanamkan daya-daya kemampuan, baik yang berhubungan dengan pengalaman kognitif (daya pengetahuan), affektif (aspek sikap) maupun psikomotorik (aspek ketrampilan) yang dimiliki oleh  seorang individu.
Sedangkan Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan. Tetapi tidak semua

Jumat, 05 Agustus 2011

TANGGUNG JAWAB ILMUWAN TERHADAP MASA DEPAN UMAT MANUSIA

TANGGUNG JAWAB ILMUWAN
TERHADAP MASA DEPAN UMAT MANUSIA

Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A. Definisi Ilmuwan
Banyak definisi mengenai ilmuwan, dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa, ilmuwan adalah orang yang melakukan kegiatan ilmiah dalam bidang keilmuannya. Ilmuwan bukanlah sekedar untuk melakukan kegiatan ilmiah atau mencari permasalahan yang akhirnya kebenaran, akan tetapi seorang ilmuwan juga mengemban suatu tanggung jawab untuk memecahkan permasalahan keilmuwan serta mempertanggung jawabkan hasil temuannya dan mempublikasikan keseluruh dunia.

B. Pedoman Kerja bagi Ilmuwan

Kewajiban batiniah seorang ilmuwan ialah memberikan sumbangan pengetahuan baru yang benar saja ke kumpulan pengetahuan benar yang sudah ada, tanggung jawabnya ialah memerang ketidaktahuan, prasangka dan mitos di kalangan manusia mengenai alam semesta ini. Adapun pedoman kerja yang disepakati dan harus diikuti para ilmuwan ialah :

PERTARUNGAN PENDAPAT TENTANG ASAL USUL KEHIDUPAN DAN KEANEKARAGAMAN JENIS

PERTARUNGAN PENDAPAT
TENTANG ASAL USUL KEHIDUPAN
DAN KEANEKARAGAMAN JENIS

Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A. Pendapat Mengenai Asal-Usul Kehidupan'
1. Teori Evolusi Kimia
a. Teori Harlod Urey (1953)

Teori Urey didasari atas pemikiran bahwa bahan organik merupakan bahan dasar organism yang pada mulanya dibentuk sebagai reaksi gas yang ada di alam denqan bantuan energi.
Menurut Teori Urey, konsep tersebut dapat di jabarkan atas 4 fase:
Fase  1. Tersedianya molekul metan, ammonia, hidrogen . dan uap air yag sangat banyak didalam atmosfer.
Fase 2. Energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar – sinar kosmis merupakan energy pengikat dalam reaksi – reaksi molekul – molekul metan, ammonia, hydrogen dan uap air.
Fase  3. Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana

PERKEMBANGAN PANDANGAN TENTANG TERCIPTANYA BUMI

PERKEMBANGAN PANDANGAN
TENTANG TERCIPTANYA BUMI
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A. Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya yang berusia mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. (http://isi-bumi-kita.blogspot.com/2010/05/tentang-bumi.html).
Adapun beberapa pendapat tentang bumi, yaitu :

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TENTANG PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TENTANG
PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A. Definisi Alam Semesta
Menurut kamus bahasa Indonesia, semesta adalah seluruh; segenap; semuanya: semua yang ada di alam sedangkan alam adalah segala yang ada di langit dan di bumi (spt bumi, bintang, kekuatan). Alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang maha besar yang didalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta didalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak dapat diungkapakan.

B. Pandangan Tentang Pembentukan Alam Raya dari Berbagai Peradaban
1. Menurut Pandangan Bangsa Mesir Purba
Mereka percaya bahwa alam raya ini dikuasai  dikuasai Dewi Langit Nut yang tubuhnya bertaburan bintang, memayungi alam raya sambil menopang langit agar tidak runtuh menekan bumi. Setiap malam Dia menelan

BEBERAPA PERKEMBANGAN TEORI ATOM

BEBERAPA PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A. Teori Atom
Teori atom dalam ilmu kimia dan fisika adalah teori mengenai sifat benda. Teori ini menyebutkan bahwa semua benda terbentuk dari atom-atom. Dasar filsafat untuk teori ini disebut atomisme. Teori ini dapat diterapkan pada semua fase umum benda seperti yang ditemukan di bumi, yaitu padat, cair, dan gas. Teori ini tidak dapat diterapkan pada plasma atau bintang neutron di mana terjadi lingkungan yang tidak standar, seperti suhu atau densitas ekstrim yang menghambat pembentukan atom

B. Konsep Atom Zaman Yunani
Berasal dari bahasa Yunani, “a-tomos” yang berarti “tidak bisa dipotong”. Atom menurut Democritus dari Abdera (460 – 370 SM), adalah bagaikan blok-blok kecil yang sangat kecil sehingga tidak terlihat lagi, tidak bisa dibagi lagi dan bersifat abadi. Maka atomisme adalah teori filosofis dan ilmiah bahwa kenyataan dibentuk

PERTUMBUHAN, PERGANTIAN DAN PENYERAPAN TEORI

PERTUMBUHAN, PERGANTIAN
DAN PENYERAPAN TEORI
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya
A. Pengertian Teori
Teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya.

B. Pertumbuhan Teori
Teori tumbuh dari penalaran yang berdasarkan pengamatan Teori tumbuh berdasarkan dari fakta yang muncul

Ilmu dan Bahasa

ILMU DAN BAHASA
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A. Ilmu Dan Bahasa
Ilmu dan bahasa merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Bahasa berperan penting dalam upaya pengembangan dan penyebarluasan ilmu. Setiap penelitian ilmiah tidak dapat dilaksanakan tanpa menggunakan bahasa, matematika (sarana berpikir deduktif) dan statistika (sarana berpikir induktif) sebagai sarana berpikir. Upaya- upaya penyebarluasan ilmu juga tidak mungkin dilaksanakan tanpa bahasa sebagai media komunikasi. Aktivitas-aktivitas yang diarahkan untuk memahami, mengeksplorasi, dan mendiskusikan

Ilmu dan Agama

ILMU DAN AGAMA
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya
A.  Ilmu
1. Pengertian Ilmu
Banyak defisini ilmu menurut para ahli, dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Ilmu adalah proses untuk membuat suatu aktifitas penelitian, ilmu juga sebagai prosedur dalam metode ilmiah serta ilmu sebagai produk yaitu pengetahuan yang disusun secara sintesis atau ilmu adalah sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu, yaitu sistematik, rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur, terbuka dan kumulatif dan merupakan hasil dari metode ilmiah. Kebenaran ilmu bersifat empiris dan rasional.
Pemahaman ilmu dapat diringkas menjadi :     

2. Sifat-Sifat Ilmu
Sifat-sifat ilmu merupakan kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu yang dapat :
a. Berdiri secara satu kesatuan,
b. Tersusun secara sistematis,

Ilmu dan Matematika

ILMU DAN MATEMATIKA
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya
A. Ilmu
Banyak defisini ilmu menurut para ahli, dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Ilmu adalah proses untuk membuat suatu aktifitas penelitian, ilmu juga sebagai prosedur dalam metode ilmiah serta ilmu sebagai produk yaitu pengetahuan yang disusun secara sintesis atau ilmu adalah sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu, yaitu sistematik, rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur, terbuka dan kumulatif dan merupakan hasil dari metode ilmiah. Kebenaran ilmu bersifat empiris dan rasional

Ilmu dan Budaya

ILMU DAN BUDAYA
   
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A. Ilmu
Banyak defisini ilmu menurut para ahli, dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Ilmu adalah proses untuk membuat suatu aktifitas penelitian, ilmu juga sebagai prosedur dalam metode ilmiah serta ilmu sebagai produk yaitu pengetahuan yang disusun secara sintesis atau ilmu adalah sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu, yaitu sistematik, rasional, empiris, universal, objektif, d

Aksiologi Pengetahuan

AKSIOLOGI PENGETAHUAN

Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya
A. Definisi Aksiologi
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Jadi aksiologi adalah teori tentang nilai. Aksiologi bisa juga disebut sebagai the theory of value atau teori nilai.
Menurut Suriasumantri (1987:234) aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (1995:19) aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika. Menurut Wibisono aksiologi

SARANA BERPIKIR ILMIAH

SARANA BERPIKIR ILMIAH
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya
A. Berpikir Ilmiah
Berpikir merupakan kegiatan akal untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Berpikir ilmiah adalah kegiatan akal yang menggabungkan induksi (cara berpikir umum-khusus) dan deduksi (cara berpikir khusus-umum).

B. Sarana Berpikir Ilmiah
Sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran. Sarana berpikir ilmiah ini merupakan bidang studi tersendiri. Dalam hal ini kita harus memperhatikan dua hal :
1. Sarana ilmiah bukan merupakan suatu ilmu, dalam pengertian bahwa sarana ilmiah itu merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah.

Epistemologi Pengetahuan

EPISTEMOLOGI PENGETAHUAN
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya
A. Pengertian Epistemologi
Epistemologi juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Istilah epistemologi berasal dari kata Yunani episteme berarti pengetahuan, dan logos berarti teori. Menurut Musa Asy’arie, epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan mengenai hakikat ilmu, dan ilmu sebagai proses adalah usaha yang sistematik dan metodik untuk menemukan prinsip kebenaran yang terdapat pada suatu obyek kajian ilmu. Menurut Dagobert D.Runes epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas sumber, struktur, metode-

ONTOLOGI PENGETAHUAN

ONTOLOGI PENGETAHUAN
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A. Pengertian Ontologi
Menurut bahasa, Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu : On/Ontos = ada, dan Logos = ilmu. Jadi, ontologi adalah ilmu tentang yang ada. Menurut Suriasumantri (1985), Ontologi membahas tentang apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau, dengan kata lain suatu pengkajian mengenai teori tentang “ada”. Menurut Soetriono & Hanafie (2007), Ontologi yaitu merupakan azas dalam menerapkan batas atau ruang lingkup wujud yang menjadi obyek penelaahan serta penafsiran tentang hakikat realita dari obyek ontologi dan merupakan landasan ilmu yang menanyakan apa yang dikaji oleh pengetahuan dan biasanya berkaitan dengan alam kenyataan dan keberadaan. Menurut Pandangan The Liang Gie, Ontologi adalah bagian dari filsafat dasar yang mengungkap makna dari sebuah eksistensi yang pembahasannya meliputi persoalan-persoalan : Apakah artinya ada, hal ada ?, Apakah golongan-golongan dari hal yang ada ?, Apakah sifat dasar kenyataan dan hal ada ?, Apakah cara-cara yang berbeda dalam mana entitas dari kategori-kategori logis yang berlainan dapat dikatakan ada ? Menurut Ensiklopedi Britannica (Konsepsi Aristoteles), Ontologi Yaitu teori atau studi tentang being / wujud seperti karakteristik dasar dari seluruh

Dasar-Dasar Pengetahuan

DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A. Pengetahuan
Pengetahuan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diketahui manusia. Pengetahuan dikembangkan manusia karena dua hal utama yaitu :
(1). Manusia mempunyai bahasa. 
(2). Manusia mampumengembangkan pengetahuannya 
Auguste Comte (1798-1857) membagi tiga tingkat perkembangan pengetahuan yaitu :
1. Religius yang dijadikan postulat ilmiah
2. Metafisika (keberadaan) ujud yang menjadi obyek penelaahan yang terbebas dari dogma religi, dan mengembangkan sistem pengetahuan berdasarkan postulat metafisik tersebut.

Ruang Lingkup, Hakikat Pengetahuan

PENDAHULUAN :
RUANG LINGKUP, HAKIKAT PENGETAHUAN

Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya
A. Definisi 
Pengetahuan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diketahui manusia. Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan makluk lain (hewan dan tumbuhan). Manusia makhluk yang paling sempurna karena manusia mempunyai akal yang selalu berkembang, sedangkan hewan mempunyai akal tetapi akalnya tidak berkembang atau disebut dengan insting.

B. Sumber Pengetahuan 
Ada 6 sumber pengetahuan manusia yaitu :
a. Wahyu, wahyu adalah apa saja yang berasal dari Tuhan kepada Nabi. Apa saja disini mempunyai arti bahwa perintah atau larangan. Kebenaran wahyu bersifat mutlak dan tidak dapat dibantah atau

Jumat, 15 Juli 2011

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKS (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKS 
(CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya


1. PENGERTIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKS
Kata kontekstual (contextual) berasal dari kata context yang berarti “hubungan, konteks, suasana dan keadaan (konteks)”. CTL merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. (Direktorat, 2010).

Menurut Johnson  (dalam Supinah, 2008) CTL merupakan suatu proses pengajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami materi pelajaran yang sedang mereka pelajari dengan menghubungkan pokok materi pelajaran dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Menurut Nurhadi (dalam nurdin, 2009) bahwa ada beberapa karakteristik pembelajaran berbasis kontekstual, yaitu:
a.Adanya kerja sama, sharing dengan teman dan saling menunjang
b.Siswa aktif dan kritis, belajar dengan bergairah, menyenangkan dan tidak membosankan, serta guru kreatif
c.Pembelajaran terintegrasi, menggunakan berbagai sumber
d.Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa misalnya: peta, gambar, diagaram, dll.
e.Laporan kepada orang tua bukan sekedar rapor akan tetapi hasil karya siswa, laporan praktikum.

Untuk memahami pembelajaran kontekstual maka ada kata kunci dalam pembelajaran kontekstual yaitu:
a.Real world learning, mengutamakan pengalaman nyata;
b.Berpusat pada siswa, siswa aktif, kritis, dan kreatif serta guru mengarahkan;
c.Pengetahuan bermakna dalam kehidupan, dekat dengan kehidupan nyata, serta adanya perubahan perilaku dan pembentukan.
d.Siswa praktek, bukan menghafal, Learning bukan Teaching, pendidikan bukan pengajaran;
e.Memecahkan masalah dan berpikir tingkat tinggi;
f.Hasil belajar di ukur dengan berbagai cara bukan hanya dengan tes.

3.KOMPONEN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Menurut Nurhadi (dalam Nurdin, 2009) bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual memiliki tujuh komponen utama pembelajaran efektif yaitu:
1.Konstruktivisme (Constructivisme)
Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pendekatan CTL, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong, Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep-konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

2.Menemukan (inquiry)
Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajran berbasis CTL. Pengetahuan dan ketrempailan yang diperoleh siswa bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus merancang kegiatan yang merancang kegiatan yang merujukpada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkanya.

3.Bertanya (Questioning)
Pengetahuan yang dimiliki seseorang bermula dari “bertanya”. Questioning (bertanya) merupakan strategi utama pembelajaran yang berbasis CTL. Bertanya daalm pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa.

4.Masyarakat Belajar (Learning Community)
Konsep Learning Community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari “Sharing” antara teman, antar kelompok dan antara yang tahu dan yang belum tahu. Di ruang ini, di kelas ini, di sekitar sini, juga orang-orang yang ada di luar sana adalah anggota masyarakat belajar.

5.Pemodelan (Modelling)
Pemodelan maksudnya dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu, ada model yang bisa di tiru. Model itu bisa berupa cara mengoperasikan sesuatu, atau guru memberi contoh cara mengerjakan sesuatu. Dlam pembelajaran CTL guru bukan satu-satunya model. Model dapat di rancang dengan melibatkan siswa.

6.Refleksi (Reflection)
Refleksi cara berpikir tentang apa yang baru di pelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru di pelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Refleksi merupakn respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru diterima. Guru atau orang dewasa membantu siswa membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan yang baru. Dengan begitu siswa akan memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya tentang apa yang dipelajarinya. Kunci dari semua itu adalah bagaimana pengetahuan itu mengendap ke benak siswa.

7.Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment)
Assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penilaian, bukanlah untuk mencari informasi tenteng belajar siswa. Pembelajaran yang benar sudah seharusnya ditekankan oada upaya membantu siswa agar mampu mempelajari, bukan di tekankan pada diperolehnya sebanyak-banyak mungkin informasi di akhir pembelajaran. Data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang diperoleh siswa pada saat melakukan proses pembelajaran.

4. CIRI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Menurut Wardani (2004) Pembelajaran matematika yang kontekstual mempunyai beberapa ciri sebagai berikut :
1.Masalah kontektual diajukan untuk diselesaikan oleh siswa pada awal proses pembelajaran
2.Dikembangkannya cara atau alat untuk memperoleh jawaban informal dari masalah. Jawaban informal siswa diistilahkan sebagai matematika informal. Cara, alat itu berfungsi sebagai jembatan antara dunia real dan dunia abstrak.
3.Terjadinya interaksi antara guru dan siswa atau antara siswa dan siswa dalam suasana demokratif berkenaan dengan penyelesaian masalah yang diajukan selama proses belajar.
4.Ada keseimbangan antara terjadinya proses matematisasi informal oleh siswa dan matematisasi formal (simbol dan abstrak) yang dimotori oleh guru.
5.Ada kesempatan bagi siswa untuk merefleksi, menginterpretasi hal-hal yang telah dipelajari atau dihasilkan siswa selama proses belajar.
6.Pembelajaran matematika tidak semata-mata memberi penekanan pada komputasi dan mementingkan langkah-langkah prosedural penyelesaian soal namun juga memberikan penekanan pada pemahaman konsep dan pemecahan masalah

5.KELIBIHAN DAN KEKURANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKS

Adapun kelebihan dari pendekatan kontekstual dapat dilihat dari tujuh
komponen utama dari pendekatan kontekstual, yang tidak dimiliki oleh
pendekatan konvensional. Disamping itu pendekatan kontekstual juga suatu
pendekatan dapat membantu guru dalam mengajar untuk membawa siswa ke
dunia nyata, sesuai dengan konteks dan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari.
Dengan demikian, pendekatan kontekstual tentunya sangat membantu siswa untuk
memahami materi yang dipelajarinya.

Kelemahan dari pendekatan kontekstual yang sangat menonjol adalah dari
segi waktu. Untuk menerapkan pendekatan kontekstual pada suatu pembelajaran,
waktu yang dibutuhkan sangat banyak. Sehingga akan berdampak pada tidak
tercapainya alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Disamping itu,
kelemahan yang dimiliki oleh pendekatan kontekstual tidak dapat diterapkan
untuk semua materi matematika. (http://www.scribd.com/doc/16843527/Bab-II-Refisi).

DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah, Nanang dan Suhana Cucu. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Badung:Refika Aditama.
Nurdin.  April 2009. Implementasi Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar. (Jurnal Administrasi Pendidikan Vol. IX). (http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197907122005011-NURDIN/KARYA_ILMIAH_7.pdf diakses tanggal 19 April 2010)
Supinah dan Utanti. 2010. Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD. Yogyakarta:PPPPTK Matematika.(http://doc-0k-c0-docs.googleusercontent.com/docs/securesc/ha0ro937gcuc7l7deffksulhg5h7mbp1/f90j6odn8d3k9rtm9n8lrln2jibp96mt/1303646400000/00627525475554596470/*/0BzRhhV7ukFXgYzM2NjNjNWItZTk1Ni00NmI2LWIxZTYtYWQ1NjFhMTVkNGQ5?e=download diakses tanggal 19 April 2010)
Wardhani, Sri. 2004. Pembelajaran Matematika Kontekstual Di SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika. (http://p4tkmatematika.org/downloads/smp/MatKontekstual.pdf diakses tanggal 19 April 2010)
______. 2010. Pembelajaran Kontestual. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan (http://www.wineto.smkn1pengasih.net/files/materi/kontekstual.pdf diakses ntanggal 19 April 2011)
______. 2010. Pembelajaran Berbasis Masalah, Pbl, Problem Based Learning. (http://bismillah36.wordpress.com/2010/05/30/pembelajaran-berbasis-masalah/ daikses tanggal : 19 April 2011)
http://www.scribd.com/doc/16843527/bab-ii-refisi