Pages

Jumat, 05 Agustus 2011

PERTUMBUHAN, PERGANTIAN DAN PENYERAPAN TEORI

PERTUMBUHAN, PERGANTIAN
DAN PENYERAPAN TEORI
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya
A. Pengertian Teori
Teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya.

B. Pertumbuhan Teori
Teori tumbuh dari penalaran yang berdasarkan pengamatan Teori tumbuh berdasarkan dari fakta yang muncul
di lapangan beserta fenomena-fenomena yang ada didalamnya baik berupa gejala social maupun natural.

C. Pergantian Teori
Pergantian teori disebabkan oleh pengamatan-pengamatan tambahan yang dilakukan terhadap teori yang sudah ada. Karena adanya pengamatan-pengamatan baru terhadap teori yang sudah ada sehingga teori lama
tidak berlaku lagi dan menyebabkan terjadinya pergantian teori. Teori baru akan tetap bertahan apabila belum ada teori yang menggantikannya

1. Salah Satu Ciri Teori Adalah Bahwa Kebenarannya Dapat Diuji.
Dalam pengamatan sebuah kapal layar di atas menggoyahkan teori bahwa bumi itu datar. Hal ini di perkuat kedudukannya oleh keberhasilan Columbus menemukan pelayaran baru ke arah barat. Orang pertama yang mempercayai bentuk bumi bulat adalah Hipparkhus dan Aristoteles.

2. Munculnya Suatu Teori Dapat Memunculkan Teori Yang Lain

Dengan berkembangnya mekanika yang dipelopori oleh Newton dan Huygens, anggapan bentuk bumi yang bulat itu mendapat tantangan perubahan. Dalam karya ilmiahnya – Principia – Newton membuat penalaran bahwa sumbu bumi yang melalui khatulistiwa lebih panjang 1/230 kali dibandingkan dengan sumbu yang melewati kedua kutubnya. Penalaran Newton ini didukung oleh hasil percobaan yang dilakukan oleh suatu ekspedisi ilmiah Perancis ke Guyana. Suatu lonceng bandul yang berjalan tepat di Paris berjalan lebih lambat dua setengah menit setiap harinya di Kayene yang letaknya dekat khatulistiwa. Hal ini juga diperkuat setelah pesawat ruang angkasa diciptakan. Dari pesawat itu seorang antariksawan dapat mengamati bentuk bumi yang sebenarnya.

3. Tidak Boleh Ada Kendala Atas Pembentukan Teori
Aristarkhos dari Samos sekitar tahun 270 SM menggangap bumi bergerak mengitari matahari. Teori astronomi Ptolomaios bersandar pada anggapan geosentris ini. Nicholas dari Kusa (abad XV) menyanggah hal ini dan mengemukakan bahwa bumilah yang bergerak. Pendapat ini diperkuat oleh Copernicus (1543) dengan mengatakan bahwa matahari yang menjadi pusat peredaran benda langit sehingga bumilah sebenarnya yang mengitari matahari. Teori heliosentris inilah yang menyebabkan Galileo diadili oleh para pemuka gereja. Tidak adanya kendala yang dikenakan terhadap penggembangan suatu teori dan bidang ilmu tertentu sering kali membantu orang menyadari akan adanya mukjizat yang terangkum didalam ayat-ayat yang diwahyukan oleh Yang Maha Kuasa.

D. Penyerapan Dan Pereduksian Suatu Teori

Thomas S Kuhn menguraikan bahwa Sains tidaklah statis atau stabil tetapi ia terus berkembang seiring dengan perkembangan dan penemuan-penemuan baru. Sebuah teori yang menjadi dasar dari sebuah disiplin ilmu dapat digantikan oleh sebuah teori baru jika ia tidak mampu menjawab perkembangan, pertanyaan dan penemuan baru. Perkembangan dalam dunia Sains dapat bersifat normal dan dapat juga bersifat revolusioner.

1. Perubahan Dalam Sains Yang Bersifat Normal
Perkembangan sains terkadang berjalan normal tanpa tanpa gejolak ketika muncul pertanyaan dan permasalahan baru dalam sebuah disiplin ilmu dan teori lama kurang mampu menjawab hal–hal tersebut maka ia disempurnakan dengan penambahan teori baru sehingga mampu selaras dengan perkembangan baru yang muncul. Penyempurnaan sebuah teori ilmu yang lama secara perlahan dengan sebuah teori ilmu yang baru tanpa membuang secara keseluruhan teori lama digolongkan Kuhn sebagai perkembangan sains normal.

2. Perubahan Dalam Sains Yang Bersifat Revolusioner
Perkembangan sains terkadang juga diisi oleh gejolak dan perubahan mendasar yang demikian cepat yang berdampak digantikannya sebuah teori lama secara total dengan sebuah teori baru. Kuhn menyebutnya sebagai perkembangan sains revolusioner.

E. Pertumbuhan, Pergantian Dan Penyerapan Teori Dalam Dunia Matematika Dan Fisika (Sebuah Contoh Aktual)
Euclid pemikir Yunani yang menyempurnakan Geometri. Geometri Euclide ia menjadi dasar dari pengembangan disiplin Geometri dan tidak tergeserkan dalam kurun waktu 2000 tahun. Aristoteles membangun dan menyempurnakan Logika yang hingga saat ini menjadi rangka dasar dari bangun Sains.
Rene Descartes (1586 – 1650) menyatukan Logika Aristoteles dengan Geometri Euclides. Lahirlah Geometri Analitik dikenal dengan Matematika.
Namun orang yang sangat berjasa menjembatani Geometri Analitik dengan dunia empiris adalah Galileo Galilei ( 1642 – 1727 ). Galileo merumuskan langkah deskriptif mengenai gerak benda di ruang metrik, landasan teori gravitasi dan landasan Kinematika.
Isaac Newton ( 1642 – 1727 ) mengukir sejarah besar dalam dunia sains. Dengan menggunakan Geometri Analitik ia menyempurnakan Teori Gerak dan Gravitasi yang dirintis oleh Galilei dan lahirlah Matematika baru (Kalkulus).
Dengan Kalkulus, Newton menggabungkan dan menyempurnakan temuan Johannes Kepler mengenai Orbit Tata Surya ke dalam Teori Gravitasinya. Di tangan Newton, Fisika berkembang menghasilkan Statika, Kinematika dan Dinamika yang menjadi dasar bagi semua ilmu-ilmu kebendaan. Hal inilah yang menyebabkan Newton mendapat gelar sebagai Bapak ilmu pengetahuan modern. Fisika Newton kemudian dikenal dengan sebutan Fisika Klasik.
Abad ke 19 muncul Hukum-hukum Elektrodinamika oleh Maxwell. Maxwell mampu menghitung kecepatan cahaya. Menurut Maxwell kecepatan cahaya adalah konstan dan tidak tergantung pada kecepatan benda. Pernyataan ini kemudian dikenal sebagai hukum “Invarian Kecepatan Sinar”. Hukum ini bertentangan dengan Fisika Klasik yang menyatakan bahwa kecepatan benda termasuk kecepatan cahaya akan bergantung kepada gerak benda.
Saat kebanyakan fisikawan menolak penemuan Maxwell, Albert Einstein mencoba mencari jawaban dari pertentangan penemuan Maxwell dengan Fisika Klasik. Einstein berhasil menemukan jawabannya, kelemahan Fisika klasik adalah terletak pada landasannya yaitu Geometri Euclide. Geometri Euclide dirancang diruang hampa atau ruang kosong tanpa benda maka dari itu Geometri Euclide tidak mampu menjawab penemuan Maxwell.
Einstein juga menemukan hukum baru yang kemudian menggeser posisi Fisika Klasik sebagai landasan dunia Fisika. Dalam Fisika klasik, kerangka ruang dan waktu bersifat mutlak yang di dalamnya benda-benda berinteraksi. Einstein menemukan bahwa konsep ruang dan waktu tidak bersifat mutlak. Ruang dan waktu adalah milik setiap benda secara individual yang terpisah dari ruang dan waktu milik benda lain. Dengan demikian ruang dan waktu bersifat Relatif. Hukum baru atau landasan baru itu adalah Teori Relativitas.
Berikutnya dengan menggunakan hukum relativitas maka Einstein dapat lebih jauh lagi mengungkap hubungan terpadu antara Massa, Gravitasi dan Ruang –Waktu. Menjelang akhir abad 19 ini juga muncul penemuan baru lainnya yang juga cukup mengejutkan yaitu lahirnya Mekanika Kuantum atau Mekanika Gelombang di tangan Max Planc. Diawali dengan mengangkat kembali teori Newton mengenai Photon (Teori yang menyatakan bahwa cahaya merupakan Partikel) kemudian mendampingkannya dengan Teori Gelombang Maxwell (bahwa cahaya merupakan gelombang), Planc menemukan bahwa energi cahaya membentuk butir-butir cahaya atau berkuanta. Demikianlah pada akhirnya Fisika Klasik yang selama ini menjadi dasar bagi pengembangan dunia Fisika telah digantikan oleh Teori Relativitas dan Mekanika Kuantum yang pengembangannya kita kenal dengan sebutan Fisika modern.

0 komentar:

Posting Komentar