Pages

Jumat, 05 Agustus 2011

Ilmu dan Bahasa

ILMU DAN BAHASA
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A. Ilmu Dan Bahasa
Ilmu dan bahasa merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Bahasa berperan penting dalam upaya pengembangan dan penyebarluasan ilmu. Setiap penelitian ilmiah tidak dapat dilaksanakan tanpa menggunakan bahasa, matematika (sarana berpikir deduktif) dan statistika (sarana berpikir induktif) sebagai sarana berpikir. Upaya- upaya penyebarluasan ilmu juga tidak mungkin dilaksanakan tanpa bahasa sebagai media komunikasi. Aktivitas-aktivitas yang diarahkan untuk memahami, mengeksplorasi, dan mendiskusikan
konsep-konsep ilmu tidak dapat diselenggarakan tanpa melibatkan bahasa sebagai sarana. (http://fkip.uki.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=76:ilmu-dan-bahasacatid=41:artikel&Itemid=55)

B. Hakikat Bahasa
Bahasa adalah media (sarana) yang digunakan untuk berbicara, menulis, dan berpikir. Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam hidup manusia. Karena yang membuat manusia berbeda dari hewan adalah peradaban, dan peradaban terbentuk hanya karena manusia memiliki bahasa, maka tanpa bahasa sebenarnya manusia hanyalah sekedar salah satu dari mamalia.
Berbagai definisi tentang bahasa pada umumnya menyoroti dua aspek terpenting, yaitu :
1. Aspek fungsional merujuk pada fungsi bahasa dalam kehidupan masyarakat manusia, yaitu sebagai media yang dimiliki bersama dan digunakan untuk mengkomunikasikan pendapat, gagasan dan perasaan.
2. Aspek formal merujuk pada sistem atau kaidah-kaidah (tata bahasa) yang digunakan untuk membentuk bunyi menjadi kata dan memadu kata-kata menjadi kalimat yang bermakna.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) mendefinisikan bahasa sebagai “sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri”. Sistem (tata bahasa) setiap bahasa biasanya dibangun secara hierarkis oleh empat unsur yaitu: fonem (unsur terkecil dari bunyi ucapan yang bisa digunakan untuk membedakan arti dari satu kata), morfem (unsur terkecil dari pembentukan kata dan disesuaikan dengan aturan suatu bahasa), sintaksis (proses penggabungan kata menjadi kalimat berdasarkan aturan sistematis yang berlaku pada bahasa tertentu), dan semantic (bidang yang mempelajari arti dan makna dari suatu bahasa yang dibentuk dalam suatu kalimat).

C. Peran Bahasa Dalam IlmuPeran bahasa dalam ilmu erat hubungannya dengan aspek fungsional bahasa sebagai media berpikir dan media komunikasi. Sehubungan dengan itu, pembahasan tentang permasalahan ini akan disoroti dalam dua bagian, yaitu :

1. Hubungan Bahasa Dan Pikiran
Peran penting bahasa dalam inovasi ilmu terungkap jelas dari fungsi bahasa sebagai media berpikir. Melalui kegiatan berpikir, manusia memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan cara menghimpun dan memanipulasi ilmu dan pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, dan membayangkan. Selama melakukan aktivitas berpikir, bahasa berperan sebagai simbol-simbol (representasi mental) yang dibutuhkan untuk memikirkan hal-hal yang abstrak dan tidak diperoleh melalui penginderaan.

2. Bahasa Sebagai Media Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu jantung pengembangan ilmu. Setiap ilmu dapat berkembang jika temuan-temuan dalam ilmu itu desebarluaskan (dipublikasikan) melalui tindakan berkomunikasi. Temuan-temuan itu kemudian didiskusikan, diteliti ulang, dikembangkan, disintetiskan, diterapkan atau diperbaharui oleh ilmuwan lainnya. Hasil-hasil diskusi, sintetis, penelitianulang, penerapan, dan pengembangan itu kemudian dipublikasikan lagi untuk ditindaklanjuti oleh ilmuwan lainnya. Selama dalam proses penelitian, perumusan, dan publikasi temuan-temuan tersebut, bahasa memainkan peran sentral, karena segala aktivitas tersebut menggunakan bahasa sebagai media.

D. Karakteristik Bahasa Yang Mendukung Pengembangan Ilmu
Peran bahasa sebagai media berpikir komunikasi sangat dibutuhkan dalam setiap aktivitas pengembangan ilmu. Akan tetapi tidak semua bahasa dapat digunakan untuk tujuan ini, bahasa yang dikembangkan oleh masyarakat yang tidak menjalani budaya ilmiah justru akan menghambat pengembangan ilmu.
Menurut Suriasumantri (1990: 301) dalam kapasitasnya sebagai media komunikasi, bahasa berfungsi untuk menyampaikan pesan berkonotasi perasaan (emotif), pesan berkonotasi sikap (afektif), dan pesan berkonotasi pikiran (penalaran). Secara alami, tidak semua bahasa dikembangkan oleh penuturnya dengan memberikan porsi yang sama terhadap kemampuan menyampaikan ketiga jenis pesan itu. Masyarakat yang gemar mengembangkan ilmu pastilah memiliki bahasa yang baik dalam fungsinya sebagai media penalaran.

0 komentar:

Posting Komentar