Pages

Jumat, 05 Agustus 2011

TANGGUNG JAWAB ILMUWAN TERHADAP MASA DEPAN UMAT MANUSIA

TANGGUNG JAWAB ILMUWAN
TERHADAP MASA DEPAN UMAT MANUSIA

Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A. Definisi Ilmuwan
Banyak definisi mengenai ilmuwan, dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa, ilmuwan adalah orang yang melakukan kegiatan ilmiah dalam bidang keilmuannya. Ilmuwan bukanlah sekedar untuk melakukan kegiatan ilmiah atau mencari permasalahan yang akhirnya kebenaran, akan tetapi seorang ilmuwan juga mengemban suatu tanggung jawab untuk memecahkan permasalahan keilmuwan serta mempertanggung jawabkan hasil temuannya dan mempublikasikan keseluruh dunia.

B. Pedoman Kerja bagi Ilmuwan

Kewajiban batiniah seorang ilmuwan ialah memberikan sumbangan pengetahuan baru yang benar saja ke kumpulan pengetahuan benar yang sudah ada, tanggung jawabnya ialah memerang ketidaktahuan, prasangka dan mitos di kalangan manusia mengenai alam semesta ini. Adapun pedoman kerja yang disepakati dan harus diikuti para ilmuwan ialah :

1. Bekerjalah dengan jujur
2. Jangan sekali-sekali memanipulasi data
3. Selalulah bertindak tepat, teliti dan cermat
4. Berlakulah adil terhadap pendapat orang lain yang muncul terlebih dahulu
5. Jauhilah pandangan berbias terhadap data dan pemikiran ilmuwan lain
6. Jangan berkompromi tetapi usahakanlah menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan tuntas.
7. Perlunya Etika dan Ketaatan Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa (Andi:1999)
Hal itu juga sejalan dengan asas moral menurut Yuyun (1984 : 93), yaitu :
1. Kebenaran
2. Kejujuran
3. Tidak mempunyai kepentingan
4. Menyandarkan diri pada kekuatan argumentasi dalam menilai kebenaran
Kebenaran ilmiah yang dihasilkan dari pemikiran dan pengamatan seorang ilmuwan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh umat manusia. Hal itu berarti perlunya kode etik ilmuwan. Mau tidak mau kode etik itu harus dikaitkan dengan sistem ‘dosa’. Setiap kali seorang ilmuwan akan mengadakan penelitian, ia harus sadar akan kedudukannya sebagai manusia di bumi ini. Artinya ia harus sadar bahwa ilmu pengetahuan yang dimilikinya hanya sebagian kecil saja dari Al’ilmi-nya Allah SWT dan bahwa ia hanyalah pesuruh-Nya di muka bumi ini (Al Baqarah : 30-34).
Demi pertanggungan jawaban ilmuwan terhadap masa depan umat manusia, semua dampak negatif sains dan teknologi terus ditangani secara bersama-sama, bukan saja oleh masyarakat ilmuwan dunia, melainkan juga oleh pemerintah semua negara, berlandaskan suatu pandangan bahwa manusia di bumi ini mempunyai tugas untuk mengelolanya dengan sebaik-baiknya.

C. TANGGUNG JAWAB ILMUWAN

1. Tanggung jawab ilmuwan dalam pengembangan ilmu yaitu : Tanggung jawab Profesional terhadap dirinya sendiri, sesama ilmuwan dan masyarakat, yaitu menjamin kebenaran dan keterandalan pernyataan-pernyataan ilmiah yang dibuatnya secara formal. Agar semua pernyataan ilmiah yang dibuatnya selalu benar dan memberikan tanggapan apabila ia merasa ada pernyataan ada pernyataan ilmiah yang dibuat ilmuwan lain yang tidak benar.
2. Tanggung jawab Sosial, yaitu tanggung jawab ilmuwan terhadap masyarakat yang menyangkut asas moral dan etika. Pengalaman dua perang dunia I (terkenal dengan perang kuman) dan II (terkenal dengan bom atom) telah membuktikan bahwa ilmu digunakan untuk tujuan-tujuan yang destruktif
3. Sikap Politik Formal Ilmuwan. Jika ilmuwan mempunyai rasa tanggung jawab moral dan sosial yang formal, maka konsekuensinya ilmuwan harus mempunyai sikap politik formal. Sebab sikap politik formal merupakan konsisten dengan asas moral keilmuan serta merupakan pengejawantahan / implementasi dari tanggung jawab sosial dalam mengambil keputusan politis, di mana keputusan itu bersifat mengikat (authorative).
Tanggung jawab ilmu atas masa depan pertama-tama menyangkut usaha agar segala sesuatu yang terganggu oleh campur tangan ilmu bakal dipulihkan kembali. Campur tangan ilmu terhadap masa depan bersifat berat sebelah, karena sekaligus tertuju kepada keseimbangan dalam alam dan terhadap keteraturan sosial. Gangguan terhadap keseimbangan alam misalnya pembasmian kimiawi terhadap hama tanaman, sistem pengairan, dan sebagainya. Perlu diingat bahwa keberatsebelahan itu sebenarnya bukan hanya karena tanggung jawab ilmu saja, melainkan juga oleh manusia sendiri
Seorang ilmuwan pada hakikatnya adalah manusia yang biasa berpikir dengan teratur dan teliti. Bukan saja jalan pikirannya mengalir melalui pola-pola yang teratur namun juga segenap materi yang menjadi bahan pemikirannya dikaji dengan teliti. Seorang ilmuwan tidak menolak atau menerima sesuatu begitu saja tanpa suatu pemikiran yang cermat. Disinilah kelebihan seorang ilmuwan dibandingkan dengan cara berpikir seorang awam (Suriasumantri Jujun S, 2000 : 243).

D. Keterhunian Dan Kesetimbangan Bumi
1. Keterhunian Bumi Berlandaskan Kesetimbangan
Bumi mempunyai atmosfer yang sedang dan dapat mendukung kehidupan. Lapisan gas yang meliputi bumi menjadi lapisan pelindung dan pendukung kehidupan, terutama troposfer (lapisan terbawah setebal 12 hingga 18 km). Troposfer ini mengandung 21% oksigen bahan pernapasan makhluk hidup, dan 78% nitrogen bahan baku berbagai zat yang diperlukan agar tanah yang dipermukaan bumi dapat ditumbuhi oleh tumbuhan. Troposfer juga mengandung sedikit gas karbondioksida yang berguna dalam pengikatan energi surya menjadi energi kimia melalui proses asimilasi oleh tumbuhan hijau.
Troposfer juga mengandung air dan secara berkala mengalami suatu daur ulang dari udara ke daratan, ke perairan terbuka, dari perairan terbuka menguap lagi ke udara, dan dari udara berkondensasi lagi dalam bentuk air hujan, es, atau salju sehingga turun kembali ke bumi.
Karbondioksida juga mengalami daur ulang melalui asimilasi oleh tumbuhan hijau dan pembakaran dalam bentuk makanan oleh hewan dan manusia. Daur ulang pada nitrogen dalam bentuk gas menjadi mineral yang dapat diserap oleh tumbuhan dan kemudian dijadikan protein nabati. Pembusukan protein nabati maupun hewani akan mengembalikan nitrogen itu menjadi bentuk gas di troposfer. Kesemua daur ulang air, karbon, dan nitrogen itu kelangsungannya sangat tergantung pada berbagai kesetimbangan dan keserasian hubungan ketergantungan antara berbagai faktor abiotik atau tak hidup dan faktor biotik hidup, di dalam ekosistem.

2. Gangguan Kesetimbangan Kehidupan Di Bumi
Ada dua jenis pengaruh yang dapat menjadi sumber malapetaka kehidupan di bumi, yaitu :
a. Pengaruh pertama asalnya dari luar
Kehidupan di bumi didukung oleh sumber energi yang berasal dari matahari. Sinar surya ini bukan saja menjadi pemasok energi kimia untuk proses asimilasi yang menghasilkan karbohidrat sebagai pendukung seluruh kehidupan dibumi. Sinar surya itu juga salah satu sumber pemanas di bumi dan salah satu sumber penggerak berbagai daur ulang. Kalau energi surya mulai habis,  gravitasi di dalam matahari itu akan menarik semua zat ke dalam sehingga terjadi suatu keruntuhan. Ini suatu kiamat yang menyangkut tatasurya kita saja.
b. Pengaruh kedua yang bersumber dari bumi
Adanya pergeseran-pergeseran yang muncul dsebabkan daya dukung bumi terhadap seluruh kehidupan yang bergantung padanya menjadi menciut. Penciutan daya dukung ini kemudian menghebat dengan munculnya kerusakan-kerusakan disebabkan oleh manusia Sumber dari penciutan daya dukung bumi itu ialah meningkatnya populasi penduduk di muka bumi ini yang sebenarnya adalah akibat keberhasilan teknologi kesehatan masyarakat.

3. Daya Keterhunian Bumi Oleh Manusia

Bagi manusia bumi ini adalah suatu sistem penunjang kehidupan yang sangat besar dan terdiri atas berbagai komponen bumi yang menjadi penunjang kehidupan manusia ini dalam garis besarnya ialah lahan, lautan, atmosfer dan kehidupan makhluk hidup secara keseluruhan di muka bumi ini. Ada lima unsur permasalahan yang saling kait mengait yang menentukan daya keterhunian bumi ini untuk manusia di masa depan.
1. Masalah perimbangan energi di bumi secara menyeluruh
2. Daur hidrologi di bumi secara menyeluruh
3. Perubahan biogeokimia
4. Perubahan bentuk dan sifat permukaan bumi
5. Produktivitas biologi pada lahan di bumi
Permasalahan-permasalah itu timbul karena ilmuwan dan teknologiwan berbagai Negara bekerja menerapkan pengetahuannya tidak untuk kepentingan seluruh umat manusia melainkan untuk kepentingan sebagian penduduk bumi saja.

E. Hal-Hal Yang Harus Dilakukan Manusia
Hal-hal yang harus dilakukan manusia terhadap penemuan oleh ilmuwan :
1. Mengadakan kerjasama ilmuwan dan ahli teknologi berbagai negara dalam menerapkan pengetahuannya demi kepentingan seluruh umat manusia.
2. Pembangunan yang berorientasi masa depan dan wawasan lingkungan, yaitu :
a. Untuk mengantisipasi tingginya angka penduduk dunia, perlunya pembatasan melalui program keluarga berencana melalui program PBB.
b. Menghindari pembangunan yang berwawasan efek rumah kaca
c. Pembangunan dengan berorientasi analisis dampak lingkungan (amdal)
d. Peningkatan kesadaran hidup sehat melalui program peningkatan mutu penduduk dan perbaikan gizi masyarakat.
e. Optimalisasi lahan produktif melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian
f. Program reboisasi lahan gundul, penghentian penggundulan dan pembakaran hutan.

0 komentar:

Posting Komentar